WhatsApp Icon

BAZNAS dan Kemenag Gelar ToT Bahasa Isyarat Al-Qur'an bagi Guru Disabilitas Sensorik di Gorontalo

19/10/2024  |  Penulis: Humas Baznas Provinsi Gorontalo

Bagikan:URL telah tercopy
BAZNAS dan Kemenag Gelar ToT Bahasa Isyarat Al-Qur'an bagi Guru Disabilitas Sensorik di Gorontalo

Documentasi BAZNAS Provinsi Gorontalo

Gorontalo, 17 Oktober 2024 – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Republik Indonesia bersama Kementerian Agama (Kemenag) RI menyelenggarakan Training of Trainer (ToT) bagi guru dan tenaga pendidik penyandang disabilitas sensorik rungu wicara di Hotel Eljie, Gorontalo. Program ini bertujuan untuk melatih metode pembacaan Al-Qur’an dengan bahasa isyarat, yang ditujukan bagi komunitas disabilitas di Provinsi Gorontalo.

Pelatihan ini berlangsung selama dua hari, 17-18 Oktober 2024, dan diikuti oleh 38 peserta yang terdiri dari para guru dan tenaga pendidik penyandang disabilitas. Materi yang diberikan mencakup pengenalan, pengajaran, serta praktik pembacaan Al-Qur’an dengan bahasa isyarat.

Acara ini merupakan hasil kolaborasi BAZNAS RI, BAZNAS Provinsi Gorontalo, Asosiasi Tuli Muslim Indonesia (ATMI), dan Asosiasi Juru Bicara Indonesia. Kegiatan tersebut dibuka oleh Plh. Kakanwil Kemenag Provinsi Gorontalo, Asrul Lasapa, yang berharap agar pelatihan ini mampu mewujudkan masjid yang ramah bagi penyandang disabilitas di Gorontalo. Asrul juga menyebutkan bahwa Mushaf Al-Qur'an Isyarat (MQI) telah dikembangkan sejak 2021, dicetak dalam dua jilid oleh Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur'an (LPMQ), dan diharapkan menjadi pelengkap Al-Qur'an Braille yang sudah tersedia untuk tuna netra.

"MQI diharapkan dapat melengkapi Mushaf Al-Qur'an Braille yang sebelumnya sudah dicetak untuk penyandang tuna netra," ujarnya.

Ketua BAZNAS Provinsi Gorontalo, Hamka Arbie, menambahkan bahwa Indonesia adalah negara pertama yang mencetak Al-Qur'an dalam bahasa isyarat, menjadikannya mushaf Al-Qur'an ramah disabilitas yang pertama di dunia. Menurutnya, pelatihan ini penting untuk memastikan para pendidik dapat mengajarkan bahasa isyarat kepada komunitas tuna rungu, sehingga mereka dapat belajar dan memahami Al-Qur'an.

"Jumlah penyandang disabilitas tuli di Indonesia mencapai sekitar 2,5 juta orang, termasuk di Gorontalo yang jumlahnya juga cukup signifikan," kata Hamka.

Selain BAZNAS dan Kemenag, acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pimpinan BAZNAS dari berbagai kabupaten dan kota di Gorontalo.

Pelatihan ini bertujuan untuk menghasilkan pengajar yang kompeten dalam menyampaikan pembelajaran Al-Qur’an isyarat, sehingga penyandang disabilitas dapat mengakses Al-Qur’an dan lebih memahami agama mereka. Para peserta diharapkan dapat mengimplementasikan ilmu yang mereka peroleh di komunitas masing-masing, sehingga Muslim penyandang disabilitas dapat semakin mencintai Al-Qur’an melalui bahasa isyarat.

Program ini merupakan langkah penting dalam memastikan inklusivitas pendidikan agama bagi semua kalangan, khususnya bagi penyandang disabilitas sensorik di Provinsi Gorontalo. BAZNAS dan Kemenag juga berupaya untuk memperluas akses ini di seluruh Indonesia

Bagikan:URL telah tercopy

Berita Lainnya

Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat